Unpredicted Love (Cerpen)
Unpredicted Love Pagi ini aku menginjakkan kakiku di Kota Yogyakarta. Kota istimewa ini selalu pandai memikat para wisatawan yang berkunjung tak terkecuali denganku. "Aduh gawat! Dimana alamat kakak ipar ibu ya? Aku lupaan banget sih!" sambil mencari handphone di dalam tas. "Halo bu, aku udah sampai di stasiun nih. Tapi... " belum selesai aku berbicara ibu sudah menyelaku. "Iya kamu mah da lupaan jadi orang teh!" selanya dengan kesal. "Iya bu, maafin atuh. Jadi, sekarang Laras harus kemana bu? Bingung ini teh. Ibu kasih tau atuh nomor hp nya om Darwin biar gampang ngehubunginnya" jawabku. "Iya iya atuh sok tulisin 08573451xxxx" kata ibu. "Nah gitu atuh bu, hehe. Ya udah, Laras pamit bu, mau hubungin dulu om Darwin" kataku sambil berlalu meninggalkan stasiun Aku berjalan menyusuri jalan trotoar di tengah terik mentari dengan earphone yang tak pernah lepas dari telingaku. Aku menyukai musik yang