Catatan Arsydila

Jika Aku Salah Apabila aku salah mengartikan semua sikapmu, katakanlah Apabila aku salah mengartikan semua perhatianmu, katakanlah Apabila aku salah mengagumimu, katakanlah Aku akan berhenti saat itu juga Aku takkan lagi mengusikmu Perlahan aku akan menjauh Hingga akhirnya aku bukan lagi bagian dari hidupmu Ceritaku yang pernah kamu dengar Hapus saja semuanya Biar tentangku, tak pernah kamu ingat Aku tak bisa menerka isi hatimu Aku tak bisa memastikan apakah aku juga yang kamu inginkan Aku bukanlah cenayang yang bisa melihat masa depan Aku sungguh tak pernah tau Ya, kali ini aku sedang beradu argumen dengan aku sendiri Hanya untuk yang terlanjur menaruh rasa Apakah ini suatu kesalahan?  Atau memang sudah tepat membuka kembali pintu yang tertutup?  Aku hanya tak ingin salah menaruh rasa seperti yang sudah-sudah Perempuan itu memang selalu melibatkan rasanya Dan aku perempuan itu Ia bisa lemah saat perasaannya pun lemah

Ini Kisahku Kisah ini begitu panjang Entah akan kumulai darimana? Yang jelas inilah penggalan kisahku yang mungkin tak banyak orang ketahui Aku, gadis biasa dari sebuah perkampungan di sebuah kota kecil Waktu berputar begitupun waktuku Setiap hari kuhabiskan dengan berbagai cerita Entah itu rasa syukur, rasa cinta, rasa sakit dan kecewa, atau bahagia Gadis biasa ini sangat beremosional Tapi terkadang bisa selembut sutra Terbiasa memendam ceritanya sendiri Tersipu malu saat menjadi pusat perhatian hal layak ramai Bisa seberani Harimau Tapi juga bisa selemah Siput Gadis biasa ini menyukai keindahan alam Alam yang menyuguhkan ketenangan jiwa Diiringi lantunan musik melebur menjadi satu Sekarang gadis kecil itu sudah beranjak dewasa Sudah mengenal arti sayang  Tapi sayang, ia juga sudah mengenal arti sakit dan kecewa Setiap ia terluka, ia merasa semua atas salahnya Salahnya mempercayai bentuk cinta Tapi sakit hati yang ia rasakan bukanla

Sunyi Berteman dengan sunyi lagi Gundah dan merenung lagi Siapa yang aku tipu? Ternyata aku sendiri Aku sempurna bersamanya Setengahku telah didekapnya Tapi aku tipu diri  Seolah aku tegar berdiri sendiri Nyatanya rapuh dan butuh tumpuan Waktu kemarin yang membahagiakan Melupakan luka yang utuh belum sembuh Meski terkadang bicara seperlunya Namun senang mendengarnya Suara itu beda dari yang pernah kudengar Iramanya unik dan tegas Tapi aku tipu diri Seolah hati terkunci untuk siapapun Nyatanya ada yang berhasil mengetuknya Membuatku tergugah Mencari siapa yang berani membangunkan lamunanku dalam mimpi Aku harus bagaimana? Ada yang ingin dia tinggal disini Tapi kini dia pergi lagi Apa memang dia yang kutunggu? Tapi aku tipu diri Dia datang, aku terlalu lambat menyambutnya Seolah tak ingin  Nyatanya aku ... Benar, aku terlalu takut tersakiti Semua luka utuh ditempatnya Tolong jangan tambah luka baru Aku harus bagaima

Aku Juga Manusia Aku juga manusia, bisa sedih dan terluka Sedih kala yang kusayangi dulu Bukan lagi dia yang sama Mungkin terselip pemikiran buruk tentangku Terluka kala semua orang membuka mulut mereka Menghujaniku dengan kata tak pantas Mereka tak peduli realita Yang mereka ingin sensasi belaka Rumor yang menggebu Semakin membesar percikannya Jujur,  aku terluka Ya Allah Manusia-manusia itu membuatku menangis Tersayat hati ini begitu terdengar betapa mengerikannya ucapan yang terlontar Memang benar, aku takkan mampu membuat diam semua orang Oleh karenanya, biar aku yang bungkam Sungguh Allah Maha Mengetahui Aku sedih dan terluka