Hidup Lucu
Hidup Lucu
Jejak hidup manusia.
Begitu tangisan pertama terdengar, manusia sudah dituntut mengenal dunia baru.
"Anak baik" begitulah mereka berbisik di telinga.
Manusia itu mulai beranjak tumbuh dan berkembang.
"Mama/Papa" lontaran kata pertama dari mulut kecilnya.
Waktu terus berputar sampai manusia itu kini sudah berdiri atas kaki sendiri.
Tapi kenapa dunia baru semasa kecilnya tak sehangat dulu? Tak senyaman dulu? Tak sedamai dulu?
"Kerja sana!" bekerja menjadi utama di atas utama.
Hidup lucu.
Semasa kecil, dunia memperlakukan manusia bagai raja.
Bahkan raja kecil itu kini telah beranjak dewasa.
Dunia malah memperlakukan ia sebagai budak.
Bagai sebilah pisau dua guna.
Guna pertama memang penuh manfaat.
Guna kedua mengabaikan manfaat, menjadikannya senjata berbahaya.
Kerja, kerja, kerja memang untuk masa depan.
Tapi sadarkah? Kadang kita lupa bahwa manusia bukan mesin.
Putar arah kemudi, hampiri pantai atau bukit.
Pasanglah tempat bernaung.
Seduh secangkir kopi.
Seruput nikmat dengan senja yang indah.
Nyaman bukan?
Intinya, sesekali kamu harus melepas dunia.
Memanjakan diri dengan leluasa.
Dengan cara masing-masing, agar tak selalu berkawan dengan beban.
Hidup lucu.
Terkadang kamu menangis dan tertawa bersamaan.
Kadang perlu santai agar semua sampai.
Salam hangat untuk manusia yang terus berjuang, jangan lupa sesekali manjakan dirimu.
Komentar
Posting Komentar