Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Harusnya Sedari Awal

Gambar
Harusnya Sedari Awal Sadarku tak berarti Ku teman dan teman Berada disampingmu Berdiam tak berkutik Harusnya sedari awal Tak tanam karsa rasa Menutup celah palsu Semua sama rata Lelah mendamba Tersingkir oleh takdir Berteman sepi Melantunkan puisi Sampai kapan aku Menderu sunyi diri Aku ingin cerita Berwarna dan tersambut Setiap dekat Tak selalu mengikat Sampai lelah dan benci Harusnya sedari awal Kututup celah lagi Salah percaya Nyatanya terluka Sedih dan tangis Kembali menghiasi Setelah sekian lama Coba menampik Memang salahku Salah kedua Sama seperti dulu Berangan Terlalu merasa Padahal tak selaras Harusnya sedari awal Kututup celah lagi

Asal Kamu Tahu

Gambar
Asal Kamu Tahu Aku sengaja menutup pintu ini untuk ribuan orang diluar sana. Dan sengaja membuka pintu ini untuk kamu. Tapi jika pada akhirnya kamu berpaling. Dengan dalih “ribuan orang pasti ingin masuk kedalamnya” “dan aku mungkin menjadi urutan paling akhir” Maka kamu salah. Kamu selalu menjadi urutan pertama. Karena pintu ini hanya terbuka untukmu. Itu yang tidak kamu tahu. Jika nanti setelah kamu mengetahuinya dan kamu masih enggan. Maka pergi saja. Aku tak membutuhkan orang yang salah untuk membimbing hidupku. Aku akan bersyukur, Tuhan hanya mempertemukan kita. Bukan mempersatukan kita. Karena bersamamu suatu hari nanti. Adalah bagai memasuki labirin yang tiada akhir. Tersesat selamanya dalam ikatan yang salah.

Catatan Semasa SMA

Catatan Semasa SMA To all of my friend in high school : 1. Abdurrahman Ikhsan Sirojudin Abd, itulah panggilannya. Dia punya personality yang baik, sedikit jail, humoris, ceria, penuh semangat, suka olahraga, dan apa lagi ya? So far, he's a good person. :) 2. Adella Yanuar Adel, panggilannya. Adel itu orangnya imut, selalu ceria, baik, dan rajin juga. Ketawanya adel itu paling khas dan manis banget. She's so cute. :) 3. Adhitya Muhammad Fikrie Adhit MF, Aku lebih setuju menyebut namanya seperti itu. Dia orangnya cuek abis, dingin, dia suka bahasa inggris, dia suka mengutak-atik komputer atau apapun itu yang berkaitan dengan teknologi, dan anak gamers banget, dulu sih suka liat anime/manga, dia juga orangnya jail tapi masih dalam batas normal lah. He's an ice boy. :) 4. Aditya Rizkiandi Adit juga sih sama panggilannya, Dia suka menggambar dan memang ikut ekstrakurikuler komunitas gambar, orangnya juga jail, terlebih dia suka jailin temen-temen c

Tak Seperti Kau Kira

Gambar
Tak Seperti Kau Kira Kalian memaksa kami untuk tegar Saat kami rapuh dan tak berdaya Kalian senang dengan topeng yang kami pakai Tanpa ingin memnyembuhkan luka yang tertanam Tanpa sadar kalian meretakkan cermin yang tadinya utuh Kalian pelaku tapi kami harus bungkam "Ga usah lebay deh" "Kaya ga punya iman aja" "Bukan cuma kamu doang yang pernah kaya gitu" Itu yang kalian sebut dukungan? Alih-alih menyembuhkan jiwa yang terluka Kalian malah menambah luka lain yang memperburuk kami Saat ini, kami berada dititik lemah kami "Kemari, kita akan mendengarkan ceritamu" "Kita ada untukmu" "Apa yang kamu butuhkan saat ini?" Indah bukan? Daripada menghujam kami dengan 1000 dalil saat kami terpuruk Lebih baik peluk kami dengan erat Bantu kami menenangkan jiwa yang meronta ini Bukankah tujuan manusia diciptakan salah satunya adalah untuk saling membantu? Kami manusia Kalian manusia Untuk siapapun yang sedang be

Terimakasih Sudah Singgah

Gambar
Terimakasih Sudah Singgah Terimakasih sudah singgah. Sempat saling berbagi cerita. Hingga tak sadar saling menaruh rasa. Sayang, takdir kita mungkin berbeda. Beda yang tampak jelas. Entah aku langit atau bumi. Yang jelas tak bisa sealam. Entah aku putih atau hitam. Yang jelas tak bisa sewarna. Fourtwnty, bait itu berasal darinya. Kini aku lelah bertahan. Kali ini aku benar-benar undur diri. Semua tentangku bingkailah dalam cerita. Akan ku pastikan, esok ceritaku takkan jadi ceritamu lagi.

Untukmu, Aku Rindu

Gambar
Untukmu, Aku Rindu Ada sesuatu yang tertimbun disini. Setiap hari meronta ingin beranjak keluar. Namun apa daya? Daripada mengindahkan keinginannya, ia lebih baik menutup segala ruang. Membiarkan sesuatu itu terkurung tak beralasan. Apakah ini? Itu rindu, orang-orang menjawab. Kenapa aku bungkam atas rindu yang dirasa? Karena kamu takut ia tak terbalas. Patah hatimu saat waktupun tak bisa berpihak. Meski tangis yang keluar setiap detik dari mata. Ia takkan bisa merasakan rindu yang ada. Biarlah rindumu menjalar. Orang-orang tahu atas rasa yang tak sirna. Biarlah abadi dalam waktu yang berputar. Bisikkan rindumu saat malam tiba. Biar bulan menyampaikan dengan caranya. Rindu untuk seseorang yang tak pernah bisa kembali. Rindu untuk seseorang yang berjarak di bumi. Rindu untuk seseorang yang berbeda arah mata angin. Rindu untuk seseorang yang indah dan berarti. Tegarkan hatimu mengais rindu yang ada. Suatu saat, ia akan terbalas.

Impiku

Gambar
Impiku Selamat pagi pemimpi. Iya, kita semua pemimpi yang ulung. Tak ada yang salah dengan si pemimpi. Semua nyata, boleh jadi berawal dari sebuah mimpi. Jangan menyerah, hanya karena keadaan kini tak memihakmu. Mimpimu adalah nyatamu. Perlu kamu garis bawahi, setiap kata itu adalah doa. Maka, semoga kata pertamamu pagi ini adalah "mimpiku kan terwujud". Jangan lupa, raih impi dengan bukti. Bukan berarti kamu tidur seharian untuk raih impimu. Bangun dan coba temukan koordinat impimu. Cari segala petunjuknya, agar mimpimu itu bukan angan semata. Berjuang ya, kita sama-sama pemimpi ulung. Karena, disana ada sekumpulan orang yang mengharapkanmu unggul. Berdiri tegak dibelakangmu untuk memihakmu. Salam hangat untuk semua pemimpi hebat sepertiku dan sepertimu. :)

Tentang Rasa

Gambar
Tentang Rasa Siapa disini yang menaruh rasa tanpa pamrih? Masih bisa membiarkan rasa menguasai? Teruntuk siapapun yang masih terbelenggu rasa yang dulu. Coba sedikit lepaskan, biarkan ia sirna dengan senja yang tenggelam. Berikan ruang lain dalam hatimu untuk dia yang ingin ada disana. Atau mungkin kamu punya cara sendiri mengemas rasa yang sudah lama mati tapi masih bersemayam di hati? Entah cara mana yang akan mampu berhasil. Tapi, semoga kamu bisa menguasai atas mu kembali. Setelah itu, cobalah berkeliling. Temukan teman ngopi seperti kemarin. Diskusi tentang hidup masa kini. Biarlah masa lalu menjadi sepenggal sejarah dalam hidupmu. Begitulah jalan hidup yang ditakdirkan. Memang tak semua ingin bisa terjadi. Tapi jangan pernah putus asa karena satu ingin yang tak terbukti. Melangkahlah, gapai keinginan lain yang Tuhan gariskan untuk bisa kita miliki.  Semangat ya, untuk siapapun yang ingin pulih dari pilu.

Hidup Lucu

Gambar
Hidup Lucu Jejak hidup manusia. Begitu tangisan pertama terdengar, manusia sudah dituntut mengenal dunia baru. "Anak baik" begitulah mereka berbisik di telinga. Manusia itu mulai beranjak tumbuh dan berkembang. "Mama/Papa" lontaran kata pertama dari mulut kecilnya. Waktu terus berputar sampai manusia itu kini sudah berdiri atas kaki sendiri. Tapi kenapa dunia baru semasa kecilnya tak sehangat dulu? Tak senyaman dulu? Tak sedamai dulu? "Kerja sana!" bekerja menjadi utama di atas utama. Hidup lucu.  Semasa kecil, dunia memperlakukan manusia bagai raja. Bahkan raja kecil itu kini telah beranjak dewasa. Dunia malah memperlakukan ia sebagai budak. Bagai sebilah pisau dua guna. Guna pertama memang penuh manfaat. Guna kedua mengabaikan manfaat, menjadikannya senjata berbahaya. Kerja, kerja, kerja memang untuk masa depan. Tapi sadarkah? Kadang kita lupa bahwa manusia bukan mesin. Putar arah kemudi, hampiri pantai atau buk

Lepas, Inilah Kami

Gambar
Lepas Potret sepasang manusia yang saling menaruh rasa, terbentur restu yang tak disetujui tetua. Inilah kami. Awal hari yang indah dengan kicauan burung, menuntun hari kami menjadi lebih berseri. Kami bertemu setelah sama-sama saling patah hati, karena hubungan yang tak pasti itu menjadikan kami saling bertukar pandangan. Sekian hari semakin dekat dan melekat. Kami pikir cocok untuk menjadi sepasang kekasih. Nyatanya salah, "Tidak akan dizinkan!" itulah kata mutiaranya. Sedih dan tangis berderai sepanjang malam. Kami tidak bisa menjadi kami lagi. Tapi usaha terus kami gigihkan. Perbaikan diri masing-masing sudah dimulai. Semakin berharap bersama, semakin jauh restu tetua. Sore ini, kami putuskan lelah dan menyerah. Takdir kami biarlah sampai disini. Suatu hari nanti, mungkin kami akan bertemu. Kami dengan keluarga kecil kami masing-masing. Kebahagiaan masing-masing. Inilah kami.